Tiga Kisah Mengerikan Bertahan Hidup di Laut Selama Berbulan-Bulan

Dilihat dari letak geografis bumi, laut jelas jauh lebih luas dari daratan. Jadi wajar saja bila ada orang yang terdampar di lautan selama berhari-hari atau bahkan hingga bulanan karena lautan sangatlah luas. Berbeda dengan di darat, ketika berada di tengah laut, kita akan kesulitan menentukan mana arah yang benar, pasalnya melihat ke kiri atau ke kanan pun akan tampak sama saja.

Banyak orang yang pernah terdampar di tengah lautan, entah itu selama beberpa hari, minggu, atau bahkan sampai bulanan hingga tahunan. Seperti beberapa kisah orang ini yang terdampar di lautan selama berbulan-bulan lamanya. Selama itu pula, mereka harus berjuang bertahan hidup dengan memanfaatkan makanan yang ada dan harus minum air hujan atau bahkan darah ikan jika terpaksa.

Tak hanya itu, mereka juga harus berurusan dengan teriknya panas matahari di siang hari dan udara dingin di malam hari. Tubuh mereka bahkan jadi kurus seperti orang kurang gizi. Namun beruntung mereka masih bisa selamat setelah bertahan hidup di laut selama berbulan-bulan. Simak kisahnya berikut ini.

1. Jose Salvador Alvarenga (438 hari)
Pada tanggal 17 November 2012, dua orang nelayan bernama Jose Salvador Alvarenga dan Ezequiel Cordoba meninggalkan pelabuhan Costa Azul, di Meksiko, dengan menggunakan kapal berukuran 7 meter untuk pergi mencari ikan. Namun di tengah laut mereka diterjang badai dengan kekuatan angin mencapai 100 km per jam yang berlangsung selama lima hari lamanya. Ketika badai selesai, mereka sudah berada di lautan luas yang tidak diketahui lokasinya.

Makanan sudah tidak tersisa lagi, radio pun juga rusak yang membuat mereka tidak bisa mencari pertolongan. Pencarianpun dilakukan untuk menemukan Jose dan Cordoba. Setelah dua minggu kemudian, mereka tak kunjung ditemukan dan mereka berdua dianggap sudah meninggal. Sementara itu, Jose dan Cordoba hidup menderita di laut lepas tanpa ada makanan, belum lagi mereka harus kepanasan di siang hari dan kedinginan di malam hari.

Mereka berdua bertahan hidup dengan memakan ikan dan burung laut. Pada hari ke-23, Cordoba mulai berhalusinasi dan meminta sebuah jeruk. Tubuhnya sangatlah kurus dan ia mulai sakit-sakitan. Cordoba meminta kepada Jose agar tidak memakan tubuhnya jika ia meninggal nanti. Pada hari ke-118, Cordoba meninggal dan tubuhnya dikuburkan di dalam laut, menurut cerita Jose.

Pada tanggal 30 Januari 2014, setelah 14 bulan terapung-apung di lautan lepas, akhirnya Jose berhasil selamat dengan berlabuh di Kepulauan Marshall. Banyak orang yang meragukan ceritanya, tapi menurut dokter yang memeriksa kondisinya, cerita Jose memang benar apa adanya.

2. Poon Lim (133 hari)
Poom Lim adalah salah seorang warga asli China. Dia bekerja sebagai pramugara di kapal dagang Inggris Ben Lomond. Namun malang, kapal tersebut diterjang angin topan sampai tenggelam. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada 23 November 1942. Satu-satunya yang selamat dari total 54 penumpang kapal tersebut adalah Poom Lim.

Setelah dua jam berada di dalam air, Poom Lim menemukan sebuah rakit yang berisi beberapa bahan makanan, termasuk biskuit dan 40 liter air. Awalnya dia bertahan hidup dengan mengandalkan makanan yang ada di rakit tersebut. Tapi lama kelamaan makanannya sudah mulai habis, dan ia terpaksa menangkap ikan dan burung untuk bertahan hidup. Untuk minum, Lim memanfaatkan air hujan, dan jika hujan tak kunjung turun, ia terpaksa meminum darah ikan atau burung yang ditangkapnya.

Setelah 133 hari di lautan, Lim akhirnya ditemukan oleh nelayan Brazil. Dia bahkan diberi penghargaan berupa medali oleh Raja Inggris George VI.

3. Toakai Teitoi (108 hari)
Pada 27 Mei 2012, Toakai Teitoi melakukan perjalanan dari Mariana ke Tarawa yang terletak di Republik Kiribati. Sebelum melakukan pelayaran, dia sempat menonton film yang menceritakan tentang empat warga Kiribati yang hilang di laut selama enam minggu. Sepertinya Toakai sudah merasakan firasat bahwa ia juga akan mengalami hal serupa.

Dia memutuskan untuk berlayar kembali ke Mariana bersama saudara iparnya, Ielu Falaile. Perjalanan pulang mereka seharusnya hanya berlangsung selama dua jam saja. Namun mereka malah terdampar ke tengah laut karena ketiduran dan kapal pun kehabisan bahan bakar. Beruntung masih ada banyak sisa makanan di dalam kapal, tapi sayang hanya sedikit air yang tersisa.

Setelah menghabiskan waktu berminggu-minggu di lautan lepas, Falaile mulai kelaparan dan juga kehausan hingga akhirnya ia meninggal pada 4 Juli. Sementara Toakai tetap bertahan hidup semampunya. Satu hari kemudian setelah saudaranya meninggal, hujan turun, dan dia memiliki kesempatan untuk mengisi air. Namun perjuangannya masih belum berakhir, dia harus terombang ambing kembali di lautan selama satu bulan lamanya dengan makanan seadanya.

Pada 11 September, sekelompok nelayan menemukannya. Toakai ditemukan dalam keadaan tidak terlalu buruk dan kesehatannya tampak baik-baik saja meski terdampar di lautan selama lebih dari 100 hari.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tiga Kisah Mengerikan Bertahan Hidup di Laut Selama Berbulan-Bulan"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.