Lima Fakta Unik tentang Sushi yang Tidak Kamu Ketahui

Sushi adalah hidangan Jepang yang paling terkenal di luar Jepang, dan salah satu hidangan yang paling populer di kalangan orang Jepang sendiri. Di Jepang, sushi biasanya dinikmati pada acara-acara khusus, seperti perayaan. Kecil nasi bola dengan ikan, kerang, dll di atas.

Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi. Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji yang dimulai pada zaman Edoperiode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).

Pada zaman sekarang, Sushi sudah menjelma dari makanan yang ‘aneh’ hingga makanan yang mainstream. Sekitar 10-15 tahun yang lalu, tidak banyak orang yang bisa menerima konsep makan ikan mentah, namun sekarang, semua orang suka sushi, mulai dari anak muda, hingga orang tua. Tapi ternyata ada beberapa fakta tentang sushi yang bisa bikin mata Anda terbuka, dan Anda tidak akan melihat sushi dengan cara yang sama lagi. Berikut lima fakta seru tentang sushi!

Sushi Mirip Keju?
Sushi rasanya mirip keju? Bukan keju prosesan yang sering kita temui di supermarket atau dialam burger loh, tapi keju-keju khas negara-negara Eropa yang rasa dan aromanya super kuat. Lah apa hubungannya dengan sushi? Ternyata, sushi paling ‘original’, yang merupakan asal usul dari sushi ‘normal’ mempunyai rasa yang mengingatkan dengan keju. Rasa asam dan asin yang sangat kuat, ditambah aroma yang ;menyelekit’ memang mengingatkan kita dengan keju-keju yang kuat, lantas bagaimana sushi bisa mempunyai rasa seperti itu? Sushi ‘original’ atau yang disebut juga dengan funazushi, merupakan asal usul dari sushi yang kita kenal saat ini.

Dahulu kala (sebelum manusia mengenal kulkas), funazushi merupakan jenis makanan yang tercipta untuk mempreservasi daging ikan. Ikan mentah dipotong-potong dan dimasukan kedalam wadah bersama nasi dan garam.Kemudian wadah tersebut didiamkan begitu saja selama empat tahun! Nasi yang akan terfermentasi akan membuat daging ikan ‘aman’ untuk disimpat selama beberapa waktu. Namun rasa dan aroma ikan sendiri akan menjadi sangat ‘kuat’, dengan sentuhan rasa asam dan asin hingga menyerupai keju. Hmmmm…

Buang Sumpitmu!
Ternyata, cara paling benar untuk memakan sushi adalah dengan menggunakan tangan. Menurut kultur Jepang, ‘merasakan’ tekstur sushi dengan tangan juga menjadi bagian penting dari memakan sushi. Konon, kualitas ikan yang segar dan bagus bisa dirasakan dengan sentuhan jari. Selain tak menggunakan sumpit, masih banyak lagi loh cara memakan sushi yang selama ini tidak seharusnya kita lakukan.

Dimulai dari penggunaan kecap asin, soy sauce yang digunakan segarusnya dikit banget loh! Seharusnya sushi hanya dicocol sedikit pada bagian ujungnya kedalam kecap. Selain itu, wasabi tidak seharusnya dicampur kedalam kecap, karena sushi chef sudah memberikan wasabi dengan jumlah yang pas dibagian dalam sushi-nya sendiri, dan jika memang kalian butuh wasabi tambahan, gunakan sedikit wasabi diatas bagian ikan, bukan diaduk-aduk kedalam kecap asin, apalagi diaduk-aduk dengan bubuk cabe..

Ini Dia Sushi Paling Besar!
WOW! Sushi yang super gede ini bisa kamu temuin di kota Anjo, Jepang. Sushi yang dinamakan Generous Roll ini mempunyai berat sekitar 7.5 kg, dan dihargai sekitar Rp. 2.000.000,-! Seporsi sushi roll ini membutuhkan lebih daru 20 jenis bahan dalam jumlah yang sangat besar tentunya. Menu yang satu ini bisa dipesan siapa saja karena memang makanan yang satu ini masuk kedalam menu reguler dari restoran Umewaka, tapi proses pembuatan sushi ini membutuhkan waku yang lama, jadi kalo kamu mau coba, harus pesan dua hari sebelumnya.

Hati-hati Kalori Sushi!
Sushi memang terlihat sebagai makanan yang cenderung sehat. Porsi yang kecil, ikan segar, dan sayuran. Banyak orang yang mengaggap sushi sebagai alternatif sehat jika sedang diet. Ouupss, salah besar! Sushi sebenarnya mempunyai kalori yang sangat besar! Seporsi California Roll standard yang biasa diisi dengan crab stick, potongan alpukat, dan timun mngandung 300 kalori! Jumlah nasi yang terlihat sedikit dalam sushi sebenarnya cukup banyak, karena dipadatkan, maka nasi terlihat jauh lebih sedikit.

Tadi hanya hitungan kalori untuk California Roll standard, coba kamu perhatikan berbagai jenis sushi yang biasa kita temui di Jakarta. Kulit salmon yang digoreng, atau udang tempura dalam sushi (yang juga digoreng tentunya), berbagai jenis saus termasuk mayones yang tinggi kalori, hingga ‘kremesan’ tempura yang biasa disajikan berlimpah, wah bahaya! Dua porsi fusion sushi yang sering kita temukan mempunyai 755-800 kalori, sama dengan Bic Mac plus seporsi kentang! BAHAYA..

Butuh Waktu Panjang Menjadi Sushi Chef
Saat ini sudah banyak banget kan tips, resep, buku-buku, hingga video untuk membuat sushi. Sama dengan resep-resep lainnya, semua orang bisa mempelajari untuk membuat makanan Jepang populer ini. Tapi buat jadi sushi chef profesional yang sebenar-benarnya, membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk menjadi seorang sushi chef, seseorang membutuhkan training hingga lima tahun, training dijalankan langsung bersama seorang master sushi chef. Setelah menjalankan training, orang tersebut harus menjadi asisten terlebih dahulu bagi sang master. Tanggung jawab awal seorang trainee hanya mempersiapkan nasi untuk sushi. Tahapan berikutnya adalh mempersiapkan bahan-bahan seperti wasabi hingga ikan, dan jika memang sang master melihat potensi dan hasil yang memuaskan, barulah ia bisa diangkat menjadi sushi chef. Tapi tentu saja tahapan-tahapan tersebut kebanyakan hanya terjadi di Jepang, dimana membuat sushi sudah dianggap sebagai karya seni.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lima Fakta Unik tentang Sushi yang Tidak Kamu Ketahui"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.