Inilah Penembakan Paling Brutal di Dunia

Beberapa waktu yang lalu, Marsin Samani alias Japra (40) tewas di tangan seorang oknum TNI AD, berpangkat Sersan Dua, YH. Japra meninggal seketika sesaat setelah timah panas menembus pelipisnya. Peristiwa yang mengenaskan itu terjadi di Jalan Raya Mayor Oking, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang saat itu sedang ramai disesaki oleh masyarakat.

Pelaku menembak Japra karena kesal dengan ulah berkendara korban yang dinilai ugal-ugalan. Karena tidak terima dengan ulah tersebut, YH langsung melepaskan tembakan ke arah wajah Japra dan seketika saja Japra meninggal dunia. Tentunya kejadian seperti ini bukan terjadi kali ini saja, sudah banyak sekali orang yang meninggal dunia secara "cuma-cuma" dikarenakan senjata berapi. Berikut ini kami rangkum beberapa penembakan brutal yang pernah terjadi diseluruh dunia:

Penembakan di State University
Cho Seung-Hui, 23 tahun adalah seorang sarjana di Virginia Polytechnic Institute di State University, ia menembak 32 temannya di asrama dan ruang kelas di Virginia Tech, di Blacksburg. Akibat peristiwa ini, 25 orang terluka.
penembakan juga dikenal sebagai pembantaian Virginia Tech adalah penembakan sekolah yang berlangsung pada tanggal 16 April 2007, di kampus Virginia Polytechnic Institute dan State University di Blacksburg, Virginia, Amerika Serikat. Seung-Hui Cho, seorang senior di Virginia Tech, menembak dan membunuh 32 orang dan melukai 17 lainnya dalam dua serangan terpisah (enam orang lain terluka dan melarikan diri lewat jendela kelas), sekitar dua jam kemudian, kejadian ini tercacat sebagai penembakan insiden paling mematikan oleh seorang pria bersenjata tunggal dalam sejarah AS dan menjadi salah satu penembakan yang paling mematikan oleh seorang pria bersenjata tunggal di seluruh dunia.

Peristiwa ini mendapat liputan media internasional dan mengundang kecaman luas dari berbagai negara yang memicu perdebatan sengit tentang kekerasan senjata, undang-undang senjata, kesenjangan dalam sistem AS. Cho sebelumnya telah di diagnosis mengidap gangguan mental yang parah. Selama belajar di sekolah menengah dan sekolah tinggi ia mendapat terapi dan dukungan pendidikan khusus. Setelah lulus dari sekolah tinggi, Cho terdaftar di Virginia Tech. Namun Virginia Tech tidak menyadari kalau Cho memiliki catatan buruk dengan mentalnya. Pada tahun 2005, Cho mendapat tuduhan telah menguntit dua siswa perempuan Setelah penyelidikan keadilan khusus Virginia menyatakan Cho sakit mental dan memerintahkan dia untuk mendapatkan perawatan namun kemudian ia mendapat ijin untuk memiliki senjata. Akibat peristiwa penembakan ini negara bagian Virginia diminta untuk memperketat proses kepemilikan senjata bagi individu yang sudah mendapatkan catatan hukum dan bagi orang dengan kelainan mental.

Penembakan Beltway
John Allen Muhammad dan Lee Boyd Malvo menewaskan 10 orang. Serangan ini kemudian dikenal dengan Beltway Sniper. Muhammad dan Malvo kemudian divonis hukuman seumur hidup tanpa ada kemungkinan pembebasan bersyarat.
John Allen Muhammad adalah seorang pembunuh dihukum bersama dengan teman lamanya, Lee Boyd Malvo, mereka melakukan serangan Beltway sniper pada Oktober 2002, menewaskan sedikitnya 10 orang. Kemudian Muhammad dan Malvo ditangkap dengan tuduhan serangan berencana pada tanggal 24 Oktober 2002. Media memberitakan bahwa tindakan kedua orang ini adalah sebuah tindakan psikopati disebabkan karena tindakan mereka termasuk kedalam pembunuh berantai.

Setelah menyelesaikan serangkain persidangan di Maryland, Muhammad diancam hukuman mati atas ancamaan itu ia pun tidak melakukan banding. Muhammad dieksekusi dengan suntikan mati pada tanggal 10 November 2009, di Greensville Correctional Pusat dekat Jarratt, Virginia, dan dinyatakan meninggal. Muhammad pun tidak meninggalkan pesan-pesan terakhir apapun.

Penembakan Copley Township
Michael E. Hance, 51 tahun, membunuh pacarnya dan enam keluarga pacarnya di Copley Township, Summit County, Ohio. Dia melakukan pembunuhan itu menggunakan dua pistol. The Copley Township adalah penembakan yang dilakukan oleh Michael E. Hance, 51, di Copley Township, Summit County, Ohio pada tanggal 7 Agustus 2011. Tujuh orang tewas ditembak sebelum pria bersenjata itu ditembak oleh polisi.
Dengan menggunakan dua pistol, termasuk senjata jenis Hi-Point 0,45 ACP, yang dibelinya dari sebuah toko gadai lima hari sebelumnya, 357 peluru enam senjata revolver juga ia beli dari lokasi yang sama pada tahun 2005, Hance menembak pacarnya, Rebecca K. Dieter, 49, pukul 11 ​​pagi sebelum menembak tujuh orang lainnya dan dieter adalah satu-satunya korban yang selamat. Hance diduga menembak Autumn Johnson (16), kakek-neneknya, Russell Johnson, (67), Gudrun Johnson (64). Craig Dieter, (51), adik Rebecca dan Amelia Shambaugh (16). Hance kemudian melarikan diri dan masuk ke dalam rumah yang kemudian dikepung oleh polisi yang datang kelokasi tersebut Hance ditembak oleh polisi dan meninggal ditempat persembunyiannya.

Penembakan Umpqua Community College
Setidaknya 10 orang tewas dan 20-an luka-luka dalam penembakan massal di Umpqua Community College di Oregon, Amerika Serikat pada Kamis, 1 Oktober 2015. Insiden ini terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Kepolisian setempat menyatakan pelaku penembakan brutal itu hanya satu orang. “Sekarang sudah dilumpuhkan. Tak ada lagi ancaman bagi masyarakat,” demikian pernyataan Kepolisian Oregon seperti dikutip oleh USA TODAY. Laman USA TODAY menyebutkan jumlah korban meninggal mencapai 13 orang. Adapun versi CNN korban tewas sebanyak 10 orang. Penembakan itu terjadi di sebuah kelas yang berisi sekitar 50 mahasiswa.

Menurut polisi yang bertugas, John Hanlin, pelakunya pemuda berusia 20 tahun, telah tewas diterjang peluru setelah sebelumnya terjadi baku tembak dengan petugas. Peristiwa itu membuat kepanikan luar biasa di kampus itu. Sara Mattison, seorang reporter untuk televisi KVAL, mengatakan dia melihat seorang mahasiswi berlumuran darah yang dimasukan ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Korban-korban luka yang lain juga kini sedang dirawat di rumah sakit.

Penembakan Batman The Dark Knight Rises
Penembakan brutal pada pemutaran perdana film Batman The Dark Knight Rises di Colorado pada 20 Juli 2012, yang menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 70 orang menambah deretan sejarah penembakan masal paling brutal dalam sejarah Amerika Serikat.
Pelaku penembakan di bioskop di Aurora Colorado, James Holmes, diduga mengirimkan pesan mengenai peristiwa itu ke universitasnya, seperti dilaporkan oleh media AS. Universitas Colorado di Denver mengkonfirmasi telah menerima paket yang mencurigakan pada Senin, yang diberikan kepada otoritas, tetapi mereka tidak mengidentifikasikan pengirimnya. Media AS melaporkan terdakwa, yang merupakan mahasiswa ilmu syaraf yang drop out, James Holmes, mengirimkan tulisan disertai foto orang-orang yang menjadi target. Laporan itu dimuat di media AS, bersamaan dengan upacara pemakaman 12 korban.

Gordon Cowden, 51 tahun, merupakan orang tertua yang terbunuh. Anak remajanya berada di bioskop juga mengalami luka-luka. sementara James Holmes, 24 tahun, telah ditahan sebagai pelaku penembakan, yang terjadi saat pemutaran perdana film Batman di Aurora, dekat Denver. menurut Fox News, mengutip sumber dari kepolisian yang tak disebutkan namanya, melaporkan bahwa tersangka disebutkan mengirimkan sebuah buku catatan yang berisi rincian peristiwa penembakan kepada seorang psikiater di universitas. Menurut jaringan media itu, buku catatan itu berisi "rincian lengkap mengenai bagaimana dia akan membunuh orang yang sudah menjadi target, termasuk tindakan yang akan tersangka lakukan dalam pembunuhan tersebut. Sementara media lain yang juga mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa Holmes mengirimkan sebuah paket ke universitas yang berisi tulisan mengenai penembakan orang.

Tetapi universitas tersebut menyatakan hal yang berlawanan dengan laporan media, bahwa paket itu memang benar dikirimkan sebelum pembunuhan terjadi, namun bungkusan itu belum dibuka sampai beberapa hari. Pejabat di universitas, Anschutz Medical Campus mengatakan telah menerima sebuah paket yang mencurigakan pada Senin, dan segera diselidiki dan diberikan kepada otoritas beberapa jam setelah diterima. pihak FBI pun menolak untuk berkomentar mengenai laporan tersebut. Tersangka yang merupakan mahasiswa program doktoral ilmu syaraf menurut beberapa sumber dia meninggalkan kuliahnya pada bulan lalu. Para korban luka masih dirawat di sejumlah rumah sakit, dan beberapa dalam kondisi kritis. Rumah sakit di wilayah Denver yang menangani korban luka, mengatakan mereka akan membebaskan tagihan medis dalam kasus tersebut, bagi korban yang tidak memiliki asuransi kesehatan dan menghabiskan biaya perawatan yang cukup besar.

Penembakan Universitas Kristen Korea
Seorang pria melakukan penembakan di Universitas Kristen Korea di Oakland, California. Tujuh orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden penembakan ini, California pada hari Senin (2/4/2012) waktu setempat.
Polisi setempat mengatakan bahwa sepuluh orang tertembak dalam serangan yang terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat di Universitas Oikos di Oakland. Pelaku penembakan tersebut ditangkap beberapa jam kemudian di sebuah pusat perbelanjaan sekitar 4,8 km dari sekolah. Tetapi polisi tidak mengungkapkan jika tersangka adalah seorang mahasiswa sekolah Oikos. Pelaku adalah seorang pria Korea berusia 40 tahunan. Demikian seperti dikutip Xinhua, Selasa (3/4/2012).

Pendeta Kim Jong, yang mendirikan sekolah tersebut sekitar 10 tahun lalu, mengatakan kepada koran lokal Oakland Tribune bahwa penembak sebelumnya menjadi mahasiswa keperawatan di Oikos tetapi sekarang sudah tidak lagi terdaftar. Dia tidak tahu apakah penembak telah dikeluarkan atau keluar dropout. seorang saksi Kim mengatakan bahwa ia tidak melihat penembakan tapi mendengar sekitar 30 rentetan suara tembakan. Menurut kabar yang dikeluarkan secara resmi oleh situs dari Oikos University, sekolah Oikos adalah sekolah Kristen yang menawarkan beberapa kelas seperti studi agama, keperawatan dan musik dengan penekanan bagi siswa keturunan Korea. 

Penembakan Alabama
Pembantaian Jenewa yang terjadi di Jenewa dan Samson, Alabama, menyebabkan 11 orang tewas. Pelaku diketahui bernama Michael McLendon Kenneth, 28 tahun, juga terbunuh dalam kejadian ini. Korban yang tewas adalah anggota keluarganya sendiri. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 Maret 2009, berlangsung setidaknya di dua tempat, Jenewa dan Samson di Jenewa County, Alabama, dan mengakibatkan kematian 11 orang, termasuk pelaku pria bersenjata berusia 28 tahun, Michael Kenneth McLendon.

Penembakan Nebraska
Robert A. Hawkins, 19 tahun, melakukan tembakan berutal didekat pertokoan Maur Von di Mall Westroads di Omaha, Nebraska, dan mengakibatkan 8 orang tewas dan tujuh orang luka-luka. Setelah melakukan penembakan, Hawkins bunuh diri. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan penembakan Mall Westroads.
Video CCTV di Westroads Mall menunjukkan bahwa Robert Hawkins memasuki pintu masuk utama dari Von Maur department store Rabu sore, kemudian ia melihat sekeliling sekitarnya sebelum memasuki toko itu lagi enam menit kemudian dengan membawa senapan. "Pelaku menyembunyikan senapannya dalam kaus berkerudung," kata Kepala Polisi Thomas Warren dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi. Hawkins kemudian masuk ke dalam lift menuju ke lantai tiga toko, dan setelah keluar lift, ia mulai melakukan tembakkan berutal.

Beberapa menit kemudian peristiwa mengerikan terjadi delapan orang meninggal dalam waktu singkat dan kerumunan pembeli yang sedang berbelanja pun panik berhamburan. Hawkins kemudian menembak dirinya sendiri. Walikota Omaha, Mike Fahey pun mengecam tindakan Hawkins sebagai seorang pengecut dengan melakukan penembakan brutal kepada orang-orang tidak bersalah yang sedang berbelanja dan menikmati liburannya sehingga mengakibatkan 8 orang meninggal. Delapan korban teridentifikasi lima perempuan dan tiga laki-laki, berusia antara 24 sampai 66 tahun dimana enam korban adalah karyawan toko dan dua orang pelanggan.



Penembakan Minnesota
Jeffrey Weise, murid berumur 16 tahun, membunuh kakek dan kekasih kakeknya di rumahnya. Kemudian dia membunuh lima teman sekolahnya, guru, dan seorang penjaga keamanan di Universitas Red Lake di Red Lake, Minnesota. Setelah itu, dia bunuh diri. Selain itu tujuh teman sekolahnya juga mengalami luka-luka.
Red Lake adalah pembantaian sekolah yang berlangsung pada Senin, 21 Maret, 2005 di mana Jeffrey Weise, murid sekolah di Red Lake High School di Red Lake, menewaskan tujuh orang termasuk guru dan penjaga keamanan. Siswa lain diyakini terlibat dalam perencanaan tindakan itu kemudian ditangkap satu minggu setelah peristiwa penembakan. Dia didakwa dengan konspirasi untuk melakukan pembunuhan dengan barang bukti pesan email yang ia kirim ke Jeff Weise dengan isi email rencana pembantaian Red Lake High School. Tuduhan pembunuhan berencana akhirnya dijatuhkan padanya, dan kemudian ia mengaku bersalah atas serangkaian pesan ancaman melalui Internet.

Penembakan Ohio
Nathan Gale menembak gitaris Pantera, Darrell Abbott, tiga kali tepat di kepala saat dia tampil dalam pertunjukan. Setelah menembak Abbott, ia menembak kepala petugas keamanan, penggemar, dan anggota band lain. Total korban empat orang tewas dan tujuh luka-luka.
Dimebag Darrell, gitaris Damageplan dan Pantera, tewas dalam penembakan tersebut dimana ia sedang melakukan pertunjukan di sebuah klub malam. Selain Darrell korban lainya adalah Nathan Gale 25 tahun dari Marysville, Ohio. Damageplan pengawal Jeff Thompson 40, fan Nathan Bray 23, dan Erin Halk 29, yang bekerja di klub. Gale juga melukai tiga orang. Salah satu korba Damageplan baru saja memulai lagu pertama mereka di depan sekitar 250 penggemarnya di Alrosa Villa ketika pelaku melompat ke atas panggung dan membuat komentar tentang Pantera, dan mulai menembak dari jarak dekat ke tubuh Darrell, pelaku menembak Darrell beberapa kali sebelum melakukan tembakan ke arah kerumunan penonton.

Beberapa saat kemudian seorang petugas patroli terdekat, James Niggemeyer, mendapat laporan sedang terjadi penembakan, diketahui pelaku menyelinap ke dalam klub melalui pintu belakang, menurut petugas Brent Mull. Setelah masuk, Niggemeyer, sang tersangka diketahui membawa senjata dipunggungnya dan kemudian ia mengincar salah satu korban yaitu Gale dan kemudian mendekati sandera dan merangkul lehernya. "Petugas sudah mengarahkan tembakan kearah tersangka tetapi tersangka kemudian berusaha melarikan diri sebelum berusaha menembak korban," kata kata Mull pada saat konferensi pers. "Tersangka mengancam sandera dalam situasi genting dan beberapa kali mengeluarkan tembakan keatas dan seolah-olah akan menghabisi korban"

Tapi korban kemudian berontak dan petugas mampu membunuh penembak dengan senapan ledakan tunggal dan korban berhasil melarikan diri walaupun terluka. Polisi mengatakan Gale, memliki ciri-ciri tinggi 6 kaki 3 inci dan berat 225 pound, menggunakan senjata jenis Beretta 9 mm pistol semi-otomatis. Polisi belum mengkonfirmasi nama-nama dari tiga korban yang terluka, tetapi manajer klub mengatakan kepada Dispatch bahwa salah satu dari mereka adalah seorang penjaga keamanan yang mencoba untuk merebut pistol penyerang. Damageplan reps mengatakan dua lainnya terluka adalah manajer tur Chris Paluska, yang dalam kondisi kritis tapi stabil, dan drumer John "Kat" Brooks.

"Jika petugas tidak cepat bertindak ketika kejadian itu, mungkin kita akan melihat lebih banyak korban yang meninggal, karena tersangka terus melakukan tembakan ke arah kerumunan," kata Mull. polisi kemudian mengamankan lebih dari 200 pengunjung ke dalam tiga bus kota dan kemudian menginterogasi mereka sebagai saksi kejadian. "Orang-orang yang berada di dalam dan menyaksikan kejadian ini berlari berhamburan menyelamatkan diri mereka masing-maisng," kata Mull. Dalam rekaman 911 yang dirilis ada seorang penelepon yang memberitahu operator, "kalau Ada penembakan dengan mengarahkan tembakan ke arah grup band yang sedang manggung " dan disekitarnya terdengar suara panik kata operator 911," Kita harus keluar, kita harus keluar. Saya tidak bisa, saya tidak bisa keluar. "

Polisi kemudian menyelidiki dan mewawancarai teman-teman dan kerabat tersangka penembak, untuk menggali informasi motif dari penembakan tersebut. Seorang saksi mata, penjual makanan 37 tahun Medhat Mokhtar, mengatakan kepada MTV News bahwa ia melihat Gale sudah lama berada diarea kejadian mengamati sekitar lokasi di luar klub sebelum peristiwa ini terjadi. Gale berada didekat keranjang makanan dan kemudian masuk klub sesaat sebelum kejadian. Tak lama kemudian, Mokhtar melihat penonton konser berhamburan melarikan diri dari dalam klub dan berteriak, dan kemudian salah seorang masuk menuju ke dalam untuk melihat peristiwa tersebut. Ia mengatakan kemudian ia melihat dimana banyak orang berkumpul di sekitar Darrell terluka. "Saya mencoba untuk menyuruh mereka keluar, tapi para fans terus mengerubunginya. Mereka mencoba untuk memberikan pertolongan padanya, " kata Mokhtar.

Penembakan Columbine
Dua murid senior Eric Harris, 18 tahun, dan Dyland Klebold, 17 tahun, menembaki sekolah Menengah Columbine yang berada di pinggiran Kota Denver, sekitar 15 kilometer sebelah barat Aurora. Kejadian ini menewaskan 12 teman sekelasnya, seorang guru, serta 26 siswa lain luka-luka. Setelah melakukan penembakan itu, keduanya bunuh diri di perpustakaan sekolah.

Eric David Harris dan Dylan Klebold Bennet adalah dua siswa SMU Amerika yang melakukan pembantaian di Columbine High School. Pasangan ini menewaskan 13 orang dan melukai 24 lainnya, tiga di antaranya terluka karena mereka berusaha melarikan diri dari serangan. Kedua tersangka kemudian bunuh diri di perpustakaan, di mana mereka telah membunuh 10 korban mereka. Eric David Harris lahir di Wichita, Kansas. Harris diketahui lahir dari keluarga yang sering berpindah-pindah, ayah Harris adalah seorang pilot Angkatan Udara AS. Ibunya, Katherine Ann Poole, adalah ibu rumah tangga. Keluarganya pindah dari Plattsburgh, New York ke Littleton, Colorado, pada bulan Juli 1993, ketika Wayne Harris pensiun dari dinas militer.

Harris dan keluarga tinggal di apartemen sewaan untuk tiga tahun pertama mereka tinggal di daerah Littleton. Selama disini, Eric bertemu Dylan Klebold. Pada tahun 1996, keluarga Harris membeli rumah diselatan Columbine High School. Kakak Eric, Kevin, kuliah di University of Colorado Boulder. Dylan Bennet Klebold lahir di Lakewood, Colorado, Orang tuanya adalah seorang yang taat menjalankan ibadah dengan menghadiri peribadatan di gereja, keluarganya juga biasa melakukan ritual sesuai dengan keyakinan orang Yahudi. Di Columbine High, Harris dan Klebold diketahui aktif dalam drama sekolah kemudian ia dipercaya menjadi asisten komputer dan menjaga server komputer sekolah.

Sebelum terjadi penembakan, Harris dan Klebold diketahui sebagai korban bullying teman-teman sekolahnya. Harris dan Klebold awalnya dilaporkan menjadi anggota kelompok yang menyebut diri mereka "jas hujan Mafia", meskipun sebenarnya mereka tidak memiliki hubungan kusus dengan kelompok itu, dan tidak muncul dalam kelompok foto dari jas hujan Mafia di 1998 Columbine dalam buku tahunan. ayah Harris menyatakan bahwa anaknya adalah "anggota dari apa yang mereka sebut jas hujan Mafia".

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Penembakan Paling Brutal di Dunia"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.